Aipda Arfansyah Panedi Babin Kantibmas Takengon Barat

KAMPUNG BARU| Ayah dua anak ini  sudah menjadi bahagian dari Takengon Barat, warga Kampung Baru mengenalnya dengan baik. Setiap ada kegiatan di kampung arah barat daya pendopo ini, dia selalu mendampingi.

Bukan hanya dekat dengan aparatur kampung, namun senantiasa aktif ketika ada persoalan di sana. Karena dia sudah menjadi bagian.Dia dipercayakan sebagai Babinkantibmas di Takengon Barat sejak April 2021.

Namanya Aipda Irfansyah Panedi, lelaki muda yang energik. Lelaki kelahiran Aceh Tengah 2 Maret 1985 mengawali karirnya di Polisi dengan pangkat Bripda pada 1 Juli 2004 ditugaskan di Takengon, Aceh Tengah.

Kemudian naik menjadi Briptu pada 1 Januari 2008 dan Brigpol pada 1 Januari 2002, empat tahun kemudian naik menjadi Bripka dan sejak 1 Januari 2022 menyandang pangkat Aipda.

Arfansyah Panedi menyelesaikan pendidikan SD di SD Negeri Birem Rayeuk, 1996. Kemudian  SMP dia selesaikan di tanah leluhurnya di SMP Negeri 1 Takengon 1999 dan dilanjutkan pada SMU Negeri 1 Bebesen  2002.

Suami dari  Rosdalina SPd yang merupakan guru  honorer SD Negeri 15 Jejem  Kecamatan Pegasing, bagi warga Takengon Barat walau dia tinggal di Tan Sarel, Kecamatan Bebesen, namun sudah menjadi bagian dari warga Kampung Baru.

Setiap ada kegiatan di kampung dia aktif, setiap ada persoalan di kampung pinggiran sungai Pesangan ini, Arfan senantiasa aktif duduk berurung rembuk turut memberikan solusi. Arfan wajib mengetahui persoalan detil di kampung tempat dia bertugas sebagai Babinkantibmas.

Ayah dari Juaza Shidqia ( 8) dan  Zhafira Qonita( 5) dalam persoalan bermasyarakat sebagai Babinkamtibmas juga sebelumnya sudah dijalaninya ketika dia dipercayakan sebagai Polsub Rusip pada tahun 2016.

Persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat sering dihadapinya. Setiap pertemuan kampung dalam menentukan dan mengambil kebijakan untuk kemajuan kampung, senantiasa dia ikut nimbrung.

Sebagai Babinkantibmas, dia berusaha “memadamkan api”, ketika ada persoalan di kampung, dia bersama aparatus kampung berusaha menyelesaikan persoalan dengan bijak sehingga tidak menimbulkan gejolak, bila ada persoalan di tengah masyarakat.

Dia tahu persis berapa penduduk kampung tempat dia bertugas, apa profesi utamanya, bagaimana keadaan sosial masyarakat dan karakter warga setempat. Karena semua itu adalah bentuk pengabdianya dalam melaksanakan tugas.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *