Aparatur Kampung Takengon Barat Ikut Pelatihan Yang Diselenggarakan Kemendagri

KAMPUNG BARU| Aparatur Kampung Takengon Barat, kecamatan Lut Tawar, mengikuti pelatihan peningkatan Kapasitas aparatur pemerintahan desa dan pengurus kelembagaan desa. Kegiatan yang ini merupakan program Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri.

Seluruh aparatur kampung di Kabupaten Aceh Tengah diharuskan untuk mengikuti pelatihan yang dipusatkan di Hotel Mekkah Banda Aceh. Ada 8 gelombang pelaksanaan kegiatan, apartur Takengon Barat, masuk dalam gelombang ke 7.

“Alhamdulilah, aparatur Takengon Barat, mulai dari reje, sekretaris kampung,  RGM dan ketua PKK, sukses mengikuti kegiatan, semoga ilmu yang didapat bisa diaplikasikan di lapangan demi kemajuan kampung,” sebut Reje Takengon Barat, Zakaria, Selasa (07/11/2023), usai pihaknya mengikuti pelatihan.

Pelatihan yang super padat ini, dimana peserta jam 08.00 WIB sudah masuk mengikuti pelatihan, hingga berahir dan 21.00 WIB. Materi yang disampaikan juga padat, peserta benar benar dilatih untuk terampil, setiap materi ada ujian keterampilan usai pemateri menyampaikan ulasanya.

Pemateri juga orang yang ahli dalam bidangnya, mengupas berbagai sisi dinamika di desa, bukan hanya meningkatkan kemampuan personel aparatur, namun mampu menggerakan berbagai potensi yang ada dikampung agar lebih berkembang.

“Penekananya aparatur kampung itu harus disiplin dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya, melakukan terobosan inovatif, melihat peluang yang bisa dikembangkan dikampung, agar memiliki nilai tambah untuk masyarakat dan desa,” sebut Zakaria.

Pemateri Kapten Ctp. J. Siahaan, Kemal Pasya, Sip, MPA, dengan detil menjelaskan apa yang harus dilakukan aparatur kampung dalam menggerakan desanya, usai menyampaikan materi, peserta diuji kemampuanya dengan menjawab qusioner yang disiapkan.

Selain disiplin dan tanggungjawab, tahu akan tugasnya, aparatur kampung juga memiliki tugas yang harus diselesaikan, misalnya, menetapkan batas desa dengan melakukan musyawarah bersama aparatur tetangga.

“Penetapan tapal batas dibuat dalam peta aplikasi, agar memudahkan menemukan titik simpul, titik awal dan koordinat kampung. Bila peta dengan berbasis aplikasi diterapkan di lapangan, tidak ada lagi perbedaan tapal batas,” jelas Zakaria.

Menurut Zakaria, ada hal penting yang dalam mengembangkan ekonomi warga sehingga dapat mendukung kemajuan kampung. Bagaimana mengelola managemen, pemasaran produk yang dihasilkan warga, desa.

Nabi Muhammad sudah mengajarkan kepada kita bagaimana beliau berdagang dan mengelola usaha, managemenya bagus. Ilmu yang sudah diterapkan oleh pemimpin ummat ini 1500 tahun yang lalu, sampai kapanpun akan awet bila diterapkan dengan baik.

Muara dari semua kegiatan dalam upaya memajukan kampung, dengan menggerakan seluruh potensi, memagemen dengan baik, bekerja disiplin, serta diiringi dengan semanat yang tinggi, tentunya merupakan darma bakti kepada negara.

Dengan aktifnya masyarakat menggerakan potensi kampungnya, sudah tentu sebagai salah satu upaya memajukan bangsa, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dimana bangsa ini membutuhkan manusia yang tangguh dan pantang menyerah dalam mengisi pembangunan.

Aparatur Takengon Barat yang ikut dalam pelatihan ini, merupakan gelombang ke 7 selama 4 hari full. Aparatur yang ikut dalam pelatihan yang diselengarakan Kementrian Dalam Negeri di Banda Aceh ini; Zakaria (Reje), Nofendra Gunawan (Sekretaris), Iswandi M (RGM) dan Ratina, ketua PKK.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *