Inilah Takengon Barat …!

Letaknya persis di jantung Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Sebelah selatan pendopo, berbatasan dengan Krueng Pesangan. Diapit Kampung Merah Mersa di bagian utaranya dan Kuteni reje di bagian barat, serta Takengon Timur di bagian matahari terbit. Serta Asir-Asir Asia di seberang sungai.

Pemukiman ini lebih dikenal dengan sebutan Kampung Baru, walau secara administrasi bernama Takengon Barat. Kampung ini merupakan kampung induk dari tiga desa di seputaran kota Takengon.

Awalnya Kampung Kute ni Reje juga bagian dari Takengon Barat, demikian dengan Merah Mersa. Seiring dengan dinamika, ahirnya Kuteni Reje berdiri sendiri sebagai kampung pemekaran, demikian Merah Mersa yang masuk komplek Masjid Agung Ruhama Takengon.

Sebelum dimekarkan, pendopo Bupati Aceh Tengah, kantor Bupati, DPRK dan sejumlah perkantoran pemerintah juga masuk dalam wilayah administrasi Takengon Barat, demikian dengan gedung GOR, KONI dan asrama Gentala, asramanya personil TNI.

Kampung Baru sebutanya, walau dikatakan baru namun terbilang kampung tua di Takengon. Disini dulu dikenal dengan kawasan penjara lama, sebelum adanya Lembaga Permasayarakatan di Takengon.

Kampung tua ini walau disebut dengan panggilan Kampung Baru (sebutan Kampung Baru pada awal awal kemerdekaan bumi pertiwi). Pada saat itu pemukiman penduduk masih jarang jarang tidak sepadat saat ini.

Kini setelah pemekaran Takengon Barat memiliki luas 9,4 hektar. Bagian timurnya berbatasan dengan pajak ikan dan arah utara pajak ikan yang kini masuk dalam administrasi Takengon Timur. Bagian selatan dibatasi sungai Peusangan dan bertetangga dengan kampung Asia.

Jembatan menghubungkan Takengon Barat dengan perkampungan Asir-Asir, dimana persis di ujung jembatan berdiri masjid tua, Al hidayah, masjid yang penuh sejarah dan sampai saat ini bentuk ornamenya masih mencerminkanya masjid tua.

Warga Takengon Barat terdiri dari beragam etnis, rata rata dihuni oleh para pendatang yang mencari nafkah di seputaran Takengon. Takengon barat boleh dikatakan miniatur Indonesia, hampir beragam suku ada di sini, walau lebih didominasi etnis Aceh dari pesisir yang menyewa perumahan di sana.

Mayoritas mata pencaharian penduduknya mengandalkan perdagangan, pekerja swasta. Pemukimanya padat. Dari 9, 4 hektar luas wilayah, Takengon Barat memiliki penduduk 896 jiwa. Berdasarkan administrasi 2016 sampai dengan 2021 penduduk Takengon Barat berjumlah ± 896 jiwa.

Laki laki 398 jiwa dan perempuan 498 jiwa. Dengan jumlah Kepala Keluarga (KK), untuk dusun I 89 KK, dusun dua 38 KK danm dusun tiga 73 KK.

Takengon Barat terdiri dari tiga dusun, dimana setiap dusunya ada pengulu yang resmi diangkat oleh pemerintah. Di pemukiman ini ada dua meunasah, ada dua penginapan.

Kini Takengon Barat dipimpin oleh Reje Zakaria (kepala kampung), dibantu seorang banta (sekretaris), tiga kaur dan tiga kepala dusun. Kantor reje berada tidak jauh dari Krueng Peusangan.

Dalam menggerakan pembangunan kampung, reje Takengon Barat memiliki mitra sebagai pengawasnya yang merupakan wakilnya rakyat di kampung (RGM), ada petue yang menggerakan sisi adat dan tradisi, serta imam yang menjalankan sendi- sendi kehidupan beragama.

Secara Topografi, Kampung Takengon Barat dapat dibagi dalam 3 wilayah, yaitu wilayah Dusun I, wilayah Dusun II dan wilayah Dusun III. Dari luas lahan yang ada, 7 hektar merupakan pemukiman, hanya 2,4 hektar yang bukan pemukiman, baik untuk fasilitas ssosial dan pekarangan.

Beragam jenis pekerjaan dilakoni warga Takengon Barat ini, untuk pedagang mencapai 120 jiwa. Petani 70 jiwa, buruh /tukang 60, sementara Pegawai PNS,TNI,POLISI sangat sedikit hanya 10 jiwa. Ibu rumah tangga masih tertinggi mencapai 80 jiwa dan 25 lagi belum memiliki pekerjaan dari 893 berpenduduk Islam dan hanya 3 beragama Kristen ini.

Takengon Barat merupakan kampung tua di tengah kota Takengon, walau disebutkan sebagai kampung Baru. Perumahan penduduk yang padat, menandakan dinamika disana senantiasa mengikuti perkembangan alam.

3 Replies to “Inilah Takengon Barat …!”

  1. Saya berharap kampung baru lebih maju lagi,dan mempunyai icon tersendiri seperti pusat jajanan kuliner atau tempat pengolahan ikan serta wisata air yg sangat bermanfaat untuk warga kampung baru itu sendiri aamiin yarabbalallamin.

    1. Aamiin…
      Mohon Doanya Bang, Doa Dari Seluruh Masyarakat Takengon Barat, Baik Masyarakat Kami Yang Berada Di Rantau Atau Pun Yang Ada Di Takengon Barat Supaya Kami Selaku Aparatur Pemerintahan Kampung Lebih Kuat, Lebih Aktif dan Lebih Bersinergi Dalam Memajukan Kampung Baru Takengon Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *